Bagian 5, Pedoman Berpolitik Warga NU: Kejujuran, Moral Agama, dan Musyawarah sebagai Fondasi

“Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil, sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati serta dapat mengembangkan mekanisme musyawarah dalam memecahkan masalah bersama.”

― Pedoman Berpolitik Warga NU ―

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki landasan kuat dalam berpolitik. Panduan Berpolitik Warga NU menjadi kompas moral yang memandu setiap langkah para kader NU. “Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil, sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati serta dapat mengembangkan mekanisme musyawarah dalam memecahkan masalah bersama.” (Pedoman Berpolitik Warga NU)

Kejujuran sebagai Pilar Utama

Dalam berpolitik, kejujuran nurani menjadi fondasi yang tidak bisa tergantikan bagi Warga NU. Tanpa kejujuran, politik hanya menjadi arena manipulasi dan kepentingan pribadi. Kejujuran membawa keadilan dan integritas, menciptakan suasana politik yang sehat dan bermartabat. Melalui sikap jujur, NU mengajarkan bahwa politik bukanlah ajang untuk mencapai kekuasaan semata, melainkan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Moral Agama sebagai Pemandu Utama

Politik dalam pandangan NU haruslah senantiasa berada di bawah bimbingan moral agama. Prinsip-prinsip Islam menjadi pedoman untuk mengukur kebijakan dan tindakan politik. Memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan nilai-nilai keislaman, NU berkomitmen untuk menjaga keutuhan moral dan spiritual dalam dunia politik yang seringkali penuh godaan.

Konstitusional dan Adil

Pedoman Berpolitik Warga NU menekankan pentingnya mematuhi hukum konstitusional. Politik NU adalah politik yang berkeadilan, memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Menyikapi perbedaan dengan adil, NU memperjuangkan kesetaraan dan menghindari segala bentuk diskriminasi.

Norma-Norma yang Disepakati

NU mengajarkan bahwa politik yang baik harus sesuai dengan norma-norma yang disepakati bersama. Dalam bermasyarakat, setiap tindakan politik haruslah memperhatikan nilai-nilai yang telah diakui dan diterima oleh masyarakat. Hal ini menciptakan harmoni dan persatuan di tengah perbedaan.

Musyawarah sebagai Mekanisme Penyelesaian Masalah

Mekanisme musyawarah menjadi ciri khas dalam berpolitik ala NU. Setiap perbedaan pendapat diselesaikan melalui dialog dan musyawarah, menciptakan keputusan bersama yang mewakili suara banyak orang. Dalam hal ini, NU mengajarkan bahwa keberagaman pendapat adalah kekayaan, dan penyelesaian masalah haruslah melibatkan semua pihak yang terlibat.

Inspirasi Hidup dalam Berpolitik ala NU

Panduan Berpolitik Warga NU bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga sumber inspirasi hidup. Dalam menghadapi kompleksitas politik, Warga NU diajarkan untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keutuhan moral. Dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip tersebut, politik bukan lagi sekadar panggung pertarungan kekuasaan, melainkan ladang amal yang dapat membawa kebaikan bagi masyarakat.

Melalui kejujuran, moral agama, konstitusionalitas, adil, dan musyawarah, berpolitik ala NU menjadi tonggak perubahan yang membawa harapan dan inspirasi bagi masyarakat. Sebuah panggilan untuk selalu berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera, sejalan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.