“Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama menuntut adanya komunikasi kemasyarakatan timbal balik dalam pembangunan nasional untuk menciptakan iklim yang memungkinkan perkembangan organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi dalam pembangunan.”
― Pedoman Berpolitik Warga NU ―
Dalam dunia politik, terdapat pandangan yang mendalam dan penuh makna dari Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia. Pandangan ini tertuang dalam sebuah kutipan yang memaparkan esensi dari pandangan politik NU, yaitu:
“Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama menuntut adanya komunikasi kemasyarakatan timbal balik dalam pembangunan nasional untuk menciptakan iklim yang memungkinkan perkembangan organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi dalam pembangunan.” — Pedoman Berpolitik Warga NU
Kutipan ini mengajak kita untuk merenung dan memahami bahwa berpolitik, bagi Warga NU, bukanlah sekadar upaya untuk meraih kekuasaan semata. Lebih dari itu, berpolitik di sini memiliki makna yang mendalam, yaitu menjadikan politik sebagai alat untuk membangun masyarakat dan negara secara kolektif.
Komunikasi Kemasyarakatan Timbal Balik
Pertama-tama, kita perlu mengerti bahwa berpolitik bagi Warga NU bukanlah kegiatan yang terisolasi dari masyarakat. Komunikasi yang terjalin antara pemimpin politik dan masyarakat adalah fondasi utama dalam konsep berpolitik ala NU. Ini bukanlah hubungan satu arah, tetapi timbal balik yang memungkinkan adanya pemahaman mendalam antara pemerintah dan rakyat.
Dengan komunikasi yang efektif, masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya, dan pemimpin politik dapat merespons dengan kebijakan yang memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat. Dalam konteks ini, politik bukanlah sebuah panggung untuk pamer kebijakan semata, melainkan sebuah wadah dialog yang bersifat inklusif dan berdampak positif bagi semua pihak.
Perkembangan Organisasi Kemasyarakatan yang Mandiri
NU mengajarkan bahwa berpolitik haruslah menghasilkan perkembangan bagi organisasi kemasyarakatan. Organisasi-organisasi ini diharapkan menjadi mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. Artinya, berpolitik tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat, melainkan harus membawa manfaat dan memberikan kontribusi positif pada pembangunan nasional.
Dengan adanya organisasi kemasyarakatan yang mandiri, masyarakat dapat lebih mudah berserikat, menyuarakan aspirasi, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Masyarakat bukanlah hanya penonton, tetapi juga pelaku yang turut serta dalam proses pembangunan nasional.
Sarana Masyarakat untuk Berserikat dan Menyalurkan Aspirasi
Melalui pandangan NU ini, politik dianggap sebagai sarana bagi masyarakat untuk berserikat dan menyalurkan aspirasinya. Ini mengandung pesan bahwa politik bukanlah monopoli kelompok tertentu, melainkan merupakan alat yang dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Setiap warga negara memiliki hak dan peran dalam mengambil bagian dalam proses politik.
Ketika masyarakat merasa bahwa politik adalah sarana untuk menyampaikan aspirasi dan berserikat, hal ini akan menciptakan iklim yang demokratis dan inklusif. Dengan demikian, politik tidak lagi menjadi arena pertarungan kepentingan sempit, tetapi menjadi ruang bagi kolaborasi dan pembangunan bersama.
Menyemai Inspirasi Hidup melalui Pedoman Berpolitik NU
Dalam kutipan Pedoman Berpolitik Warga NU ini, terkandung semangat untuk membentuk masyarakat yang lebih baik, adil, dan berkeadilan. Dengan memahami dan mengamalkan pandangan politik ala NU, kita tidak hanya berkontribusi pada pembangunan nasional, tetapi juga menyemai inspirasi hidup bagi diri sendiri dan orang lain.
Mari kita jadikan politik sebagai sarana positif untuk membangun bangsa. Dengan komunikasi yang baik, organisasi kemasyarakatan yang mandiri, serta kesadaran bahwa politik adalah hak dan tanggung jawab bersama, kita dapat bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Sebab, berpolitik dengan semangat kemasyarakatan adalah kunci untuk mencapai cita-cita luhur bangsa.
Leave a Reply