Pahami 19 Jenis Penelitian

Penelitian adalah bagaimana individu dan bisnis mengumpulkan dan menganalisis data. Riset yang akurat dan relevan memandu keputusan bisnis utama, termasuk rencana pemasaran, keputusan dan perluasan kepegawaian, serta data penting, seperti dampak lingkungan, perawatan kesehatan, dan karakteristik sosial.

Menentukan data apa yang paling berguna untuk tujuan Anda dan menemukan cara paling efektif untuk mendapatkannya dapat membantu perusahaan Anda membuat keputusan jangka panjang yang sukses.

Dalam artikel ini, kami membahas 19 jenis penelitian dan kami memberi Anda contoh sehingga Anda dapat memilih metodologi yang paling sesuai untuk tujuan Anda.

Point Utama:

  • Penelitian dimulai dengan mengajukan pertanyaan yang tepat dan memilih metode yang tepat untuk menyelidiki masalah tersebut.
  • Penelitian itu penting baik dalam bidang ilmiah maupun nonilmiah.
  • Metode penelitian diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang berbeda, seperti kategori umum, sifat penelitian, tujuan penelitian dan desain penelitian.

Mengapa riset penting dalam bisnis? Penelitian memainkan peran yang berbeda dalam bisnis, tergantung pada mengapa itu dilakukan dan tindakan apa yang akan diambil. Penelitian dapat membantu Anda untuk:

  • Identifikasi pelanggan potensial dan baru
  • Memahami pelanggan saat ini
  • Menetapkan tujuan pragmatis
  • Mengembangkan strategi pasar yang produktif
  • Mengatasi tantangan bisnis
  • Membangun rencana ekspansi bisnis
  • Mengidentifikasi peluang bisnis

Apa saja jenis-jenis penelitian? Jenis penelitian mengacu pada metodologi yang berbeda yang digunakan untuk melakukan penelitian. Jenis yang berbeda mungkin lebih cocok untuk studi tertentu berdasarkan tujuan, jadwal, dan tujuan Anda.

Tugas pertama adalah menentukan apa yang ingin Anda pelajari dan tujuan Anda. Misalnya, Anda mungkin ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik umum atau menentukan bagaimana kebijakan baru akan memengaruhi karyawan.

Berbagai jenis studi penelitian berguna di seluruh industri dan bidang, termasuk:

  • Biologi, kimia, dan bidang terkait sains lainnya
  • Kantor dan instansi pemerintah
  • Pendidikan
  • Bisnis

Jenis penelitian. Penelitian fundamental dan terapan adalah dua kategori penelitian utama. Sebagian besar jenis penelitian dapat ditelusuri kembali menjadi mendasar atau terapan, tergantung pada tujuan penelitian.

Pertama, Penelitian mendasar (Fundamental research). Fundamental, juga dikenal sebagai penelitian dasar atau teoretis, dirancang untuk membantu peneliti lebih memahami fenomena tertentu di dunia. Itu melihat bagaimana sesuatu bekerja tetapi tidak mencari cara untuk membuatnya bekerja lebih baik. Penelitian ini mencoba untuk memperluas pemahaman Anda dan memperluas teori dan penjelasan ilmiah.

Contoh: Sebuah perusahaan mempelajari bagaimana penempatan produk yang berbeda mempengaruhi penjualan produk. Studi ini memberikan informasi dan berbasis pengetahuan.

Kedua, Penelitian terapan. Penelitian terapan dirancang untuk mengidentifikasi solusi untuk masalah tertentu atau menemukan jawaban atas pertanyaan tertentu. Ini menawarkan pengetahuan yang dapat diterapkan dan diterapkan.

Jenis penelitian terapan meliputi:

  • Teknologi: Penelitian ini mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dalam produk, proses, dan produksi.
  • Ilmiah: Penelitian ini mengukur variabel tertentu untuk memprediksi perilaku, hasil, dan dampak.
  • Contoh: Seorang siswa yang sedang menempuh gelar doktor dalam bidang pendidikan mempelajari cara-cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa di dalam kelas. Penelitian ini berfokus pada masalah yang didefinisikan dan berbasis solusi.

17 jenis penelitian tambahan. Berikut adalah 17 jenis penelitian tambahan yang dapat Anda pertimbangkan saat merancang proyek penelitian Anda:

1. Penelitian tindakan (Action research). Penelitian tindakan mengacu pada memeriksa tindakan, menilai keefektifannya dalam menghasilkan hasil yang diinginkan dan memilih tindakan berdasarkan hasil tersebut.

Ini biasanya digunakan dalam pengaturan pendidikan bagi guru dan kepala sekolah untuk melakukan semacam penilaian diri dan koreksi kursus.

Contoh: Seorang guru mengumpulkan data tentang metode pengajaran matematika kelas lima mereka. Pada akhir kuartal sekolah pertama, mereka menemukan hanya 33% siswa yang menunjukkan kemahiran dalam konsep. Akibatnya, guru menerapkan metode baru untuk kuartal kedua.

2. Penelitian kausal (Causal research). Penelitian kausal, juga disebut penelitian penjelasan, berusaha untuk menentukan hubungan sebab dan akibat antara variabel. Ini mengidentifikasi seberapa banyak satu variabel dapat menyebabkan perubahan pada yang lain.

Penelitian kausal penting untuk mengevaluasi proses dan prosedur saat ini dan menentukan apakah dan bagaimana perubahan harus dilakukan.

Contoh: Sebuah bisnis mempelajari tingkat retensi karyawan sebelum dan sesudah melembagakan kebijakan kerja-dari-rumah setelah enam bulan bekerja untuk melihat apakah pendekatan tersebut meningkatkan retensi karyawan.

3. Penelitian klasifikasi (Classification research). Penelitian klasifikasi berusaha untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan elemen individu dari suatu kelompok ke dalam kelompok atau subkelompok yang lebih besar.

Contoh: Peneliti mempelajari spesies hewan, menempatkannya dalam kategori tertentu berdasarkan karakteristik bersama, seperti:

  • Segmentasi tubuh
  • Jenis habitat
  • Metode reproduksi
  • Diet

4. Penelitian perbandingan. Penelitian komparatif mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara dua individu, subyek atau kelompok.

Contoh: Pemilik bisnis meninjau dokumentasi pelatihan karyawan baru dan menemukan bahwa karyawan baru menerima banyak informasi yang sama saat orientasi dan dalam pelatihan departemen awal mereka. Pemilik memasukkan materi ke dalam satu sesi untuk memberikan lebih banyak waktu untuk pelatihan khusus departemen.

5. Penelitian cross-sectional (Crosssectional research). Penelitian cross-sectional, atau sinkron, mempelajari suatu kelompok atau subkelompok pada satu titik waktu. Peserta umumnya dipilih berdasarkan karakteristik bersama tertentu, seperti usia, jenis kelamin atau pendapatan, dan peneliti memeriksa persamaan dan perbedaan di dalam dan di antara kelompok. Kelompok ini sering digunakan sebagai representasi dari populasi yang lebih besar.

Contoh: Sebuah perusahaan meneliti teknik penjualan dari 10% tenaga penjualan teratasnya dan membandingkannya dengan 10% tenaga penjualan terbawahnya. Ini memberi perusahaan wawasan tentang metode penjualan yang paling berhasil dan paling tidak berhasil.

6. Penelitian deduktif (Deductive research). Deduktif, atau pengujian teori, penelitian adalah kebalikan dari penelitian induktif dan bergerak dari yang luas ke yang spesifik. Peneliti memilih hipotesis dan menguji keakuratannya melalui eksperimen atau observasi.

Contoh: Para peneliti mengamati bahwa 12 perusahaan internasional memberlakukan standar emisi karbon internal pada tahun yang sama. Mereka menggunakan penelitian deduktif untuk membandingkan tingkat emisi global sebelum dan sesudah tindakan tersebut diberlakukan.

7. Penelitian eksplorasi (Exploratory research). Penelitian eksplorasi memeriksa apa yang sudah diketahui tentang suatu topik dan informasi tambahan apa yang mungkin relevan. Ini jarang menjawab pertanyaan spesifik tetapi malah menyajikan pengetahuan dasar tentang suatu subjek sebagai pendahulu untuk penelitian lebih lanjut. Seringkali, penelitian eksplorasi diterapkan pada isu dan fenomena yang kurang dikenal.

Contoh: Anda dapat mempertimbangkan apa yang saat ini diketahui tentang keberhasilan program cuti hamil dan melahirkan selama setahun. Riset Anda mencakup pengumpulan semua informasi yang relevan dan menyusunnya dalam format yang dapat diakses yang sebelumnya tidak tersedia. Temuan Anda mungkin mengungkapkan kesenjangan dalam pengetahuan, yang mengarah ke studi tambahan di masa mendatang.

8. Penelitian lapangan (Field research). Penelitian lapangan terjadi di mana pun peserta atau subjek berada atau “di lokasi”. Jenis penelitian ini membutuhkan observasi dan pengumpulan data di tempat.

Contoh: Sebuah pabrik mempekerjakan sebuah perusahaan teknik lingkungan untuk menguji kualitas udara di pabrik untuk memastikannya memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan federal. Para peneliti melakukan perjalanan ke pabrik untuk mengumpulkan sampel.

9. Penelitian tetap (Fixed research). Penelitian tetap melibatkan prosedur yang ditentukan sebelumnya, seperti seberapa sering pengujian akan dilakukan, di mana akan dilakukan, jumlah subjek dan jenisnya. Penelitian tergantung pada kondisi yang tepat dan kepatuhan terhadap protokol yang telah ditentukan untuk mengurangi variabel. Eksperimen seringkali merupakan penelitian tetap.

Contoh: Seorang peneliti ingin menguji bagaimana label yang berbeda mempengaruhi penilaian konsumen terhadap minuman olahraga. Peserta diberikan minuman yang sama dengan berbagai label pada waktu yang sama dan melakukan survei tentang rasa dan kesan keseluruhan. Waktu pemberian setiap minuman dan survei selanjutnya sangat penting untuk validitas penelitian.

10. Penelitian yang fleksibel (Flexible research). Riset yang fleksibel memungkinkan prosedur berubah selama eksperimen berlangsung. Berbagai jenis penelitian fleksibel meliputi:

  • Studi kasus (Case studies): Studi kasus adalah analisis mendalam dan pengamatan tentang individu atau subjek tertentu.
  • Studi etnografi (Ethnographic studies): Studi etnografi adalah analisis dan pengamatan mendalam terhadap sekelompok orang.
  • Studi teori beralas (Grounded theory studies): Studi teori beralas dirancang untuk mengembangkan teori berdasarkan data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan cermat.

Contoh: Seorang dokter menggunakan metodologi studi kasus untuk mengikuti pasien melalui gejala, pengobatan dan pemulihan.

11. Penelitian induktif (Inductive research). Penelitian induktif, juga dikenal sebagai penelitian pembangunan teori, mengumpulkan data yang dapat membantu mengembangkan teori baru tentang suatu proses atau fenomena. Ini memeriksa pengamatan dan pola dan menawarkan beberapa hipotesis untuk menjelaskan pola-pola ini. Penelitian induktif seringkali merupakan langkah pertama dalam pembuatan teori dan dapat mengarah pada penelitian tambahan, seperti penelitian deduktif, untuk menguji lebih lanjut kemungkinan hipotesis.

Contoh: Para peneliti mengamati bahwa emisi dunia menurun ketika 12 perusahaan internasional memberlakukan standar emisi karbon internal pada tahun yang sama. Para peneliti berteori bahwa emisi dunia dapat dikurangi secara signifikan jika perusahaan internasional memberlakukan standar emisi internal.

12. Penelitian laboratorium (Laboratory research). Penelitian laboratorium terjadi di laboratorium terkontrol daripada di lapangan. Seringkali, studi menuntut kepatuhan yang ketat terhadap kondisi tertentu, seperti menghilangkan variabel atau kondisi waktu. Penelitian laboratorium meliputi eksperimen kimia dan penelitian farmakologis.

Contoh: Sebuah perusahaan farmasi meneliti formula obat baru untuk menentukan apakah itu akan bermanfaat bagi pasien diabetes. Para peneliti memantau dengan cermat interaksi kimiawi di laboratorium sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

13. Penelitian longitudinal (Longitudinal research). Penelitian longitudinal berfokus pada bagaimana pengukuran tertentu berubah dari waktu ke waktu tanpa memanipulasi variabel penentu apa pun. Jenis penelitian longitudinal meliputi:

  • Studi tren (Trend study): Penelitian meneliti karakteristik populasi dari waktu ke waktu.
  • Studi kohort (Cohort study): Penelitian melacak subpopulasi dari waktu ke waktu.
  • Studi panel (Panel study): Penelitian melacak sampel yang sama dari waktu ke waktu.

Contoh: Seorang peneliti memeriksa apakah dan bagaimana kepuasan karyawan berubah pada karyawan yang sama setelah satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun di perusahaan yang sama.

14. Penelitian campuran (Mixed research). Penelitian campuran mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya sering disajikan sebagai campuran grafik, kata-kata dan gambar.

Contoh: Produsen mobil meminta pembeli mobil untuk mengisi survei setelah membeli sedan merah atau putih. Pertanyaan berfokus pada seberapa besar pengaruh warna terhadap keputusan mereka dan pertanyaan berbasis opini lainnya.

15. Penelitian kebijakan (Policy research). Riset kebijakan mengkaji dampak kebijakan pemerintah atau sosial saat ini atau memprediksi dampak potensial dari kebijakan yang diusulkan terkait dengan distribusi sumber daya.

Peneliti kebijakan sering bekerja di dalam lembaga pemerintah dan melakukan jenis studi berikut:

  • Analisis biaya
  • Analisis biaya-manfaat
  • Evaluasi program
  • Butuh analisa

Contoh: Suatu lembaga dapat meneliti bagaimana kebijakan distribusi vaksin akan memengaruhi penduduk di daerah pedesaan. Hasilnya dapat berubah ketika pemerintah mendirikan klinik suntikan gratis.

16. Penelitian kualitatif (Qualitative research). Penelitian kualitatif melibatkan data non-numerik, seperti pendapat dan literatur. Ini menggunakan deskripsi untuk mendapatkan makna dan perasaan yang terlibat dalam suatu situasi. Bisnis sering menggunakan penelitian kualitatif untuk menentukan pendapat dan reaksi konsumen.

Contoh penelitian kualitatif dapat mencakup:

  • Grup fokus (Focus groups)
  • Survei (Surveys)
  • Komentar peserta (Participant comments)
  • Pengamatan (Observations)
  • Wawancara (Interviews)

Contoh: Organisasi pemasaran mempresentasikan iklan baru ke grup fokus sebelum menayangkannya secara publik untuk menerima umpan balik. Perusahaan mengumpulkan data non-numerik—pendapat dari peserta kelompok fokus—untuk membuat keputusan.

17. Penelitian kuantitatif (Quantitative research). Penelitian kuantitatif bergantung pada data numerik, seperti statistik dan pengukuran, untuk menyelidiki pertanyaan spesifik, seperti siapa, apa, di mana, atau kapan. Hasilnya biasanya disajikan dalam tabel atau grafik.

Jenis metode kuantitatif meliputi:

  • Penelitian survei (Survey research)
  • Penelitian deskriptif (Descriptive research)
  • Penelitian korelasional (Correlational research)

Contoh: Sebuah produsen mobil membandingkan jumlah penjualan sedan merah dengan sedan putih. Riset ini menggunakan data objektif—angka penjualan sedan merah putih—untuk menarik kesimpulan.

Tips memilih metodologi penelitian. Saat Anda memutuskan apa yang ingin Anda teliti, pertimbangkan tip berikut. Mereka akan membantu Anda menentukan jenis penelitian yang akan digunakan.

  • Tujuan yang jelas: Anda perlu mengetahui informasi apa yang Anda cari. Pertanyaan penelitian yang baik akan tepat, dapat diterapkan, dan bernilai. Ini menunjukkan bahwa Anda dapat sepenuhnya mengatasi masalah tanpa bias atau prasangka.
  • Representasi yang tepat: Temuan penelitian bergantung pada keandalan informasi. Dengan menggunakan survei dan kuesioner inklusif, Anda harus memastikan variabel yang sesuai akan terwakili, seperti jumlah, jenis, dan karakteristik subjek.
  • Ketersediaan waktu: Pastikan Anda memiliki waktu untuk mempelajari masalah, mengumpulkan data, dan menganalisis temuan Anda.