Keterampilan adalah kemampuan yang seseorang peroleh dari latihan dan pengalaman. Ada yang alami dan bisa dipelajari, digunakan untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah. Keterampilan bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti teknis, soft, hard, dan kognitif. Menguasai keterampilan meningkatkan kinerja dan bisa berpengaruh pada perkembangan karier seseorang.
Ada lima jenis keterampilan yang perlu diperhatikan, yaitu keterampilan yang dapat dipindahkan, keterampilan personal, keterampilan berbasis pengetahuan, serta soft skill, dan hard skill.
Ketika kita mengamati ‘jenis keterampilan’, biasanya kita menganalisisnya ke dalam salah satu dari dua taksonomi:
- Soft/hard: Keterampilan pertama dibagi menjadi dua kategori dalam taksonomi, yaitu soft skill dan hard skill.
- Taksonomi 3 Keterampilan: Yang kedua adalah pengelompokan keterampilan ke dalam tiga kategori, yaitu keterampilan yang dapat dipindahkan, keterampilan pribadi, dan keterampilan berbasis pengetahuan.
Soft/Hard | 3 Keterampilan |
Soft Skill | Keterampilan yang dapat dipindahkan |
Hard Skill | Keterampilan Pribadi |
– | Keterampilan Berbasis Pengetahuan |
Artikel ini menguraikan kedua taksonomi tersebut dan menyajikan contoh-contoh keterampilan yang relevan dengan masing-masing kategori.
Taksonomi 3 Keterampilan
Pertama, Keterampilan yang Dapat Dipindahtangankan (Transferable Skills)
Keterampilan transferabel merujuk pada kemampuan profesional yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis pekerjaan dan bidang karier.
Keterampilan ini memiliki nilai yang signifikan karena Anda bisa menggunakannya saat beralih karier. Ini merupakan keterampilan dasar yang, setelah Anda kuasai, akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih diminati.
Contoh keterampilan yang dapat ditransfer meliputi:
Transferrable Skill | Deskripsi |
Kemampuan berkomunikasi (Communication Skills) | Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam sebuah tim, sambil menggunakan pendekatan persuasif dan mencapai kesepakatan bersama, sangat penting. |
Organisasi (Organization) | Individu yang memiliki tingkat organisasi yang baik memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mencapai kesuksesan dalam menyelesaikan berbagai tugas yang dihadapinya, tanpa memandang kompleksitasnya. |
Berpikir Analitis (Analytical Thinking) | Pemikir analitis mampu mengenali permasalahan, menetapkan batasannya, mengumpulkan informasi kunci dari data yang ada, dan merancang solusi yang logis untuk menyelesaikan masalah tersebut. |
Berpikir Kritis (Critical Thinking) | Pemikir kritis mampu mengevaluasi informasi dengan mencari kekurangannya, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan memprediksi potensi masalah yang timbul. |
Komputasi (Computing) | Individu yang memiliki kemampuan dasar dalam komputasi, seperti penggunaan program pengolah kata dan lembar data, dapat mengaplikasikan keterampilan yang dimiliki ini dalam berbagai jenis pekerjaan. |
Menulis (Writing) | Penulis yang memiliki kemampuan menulis yang kuat mampu mengaplikasikan keterampilan mereka dalam berbagai bidang, termasuk jurnalisme dan pekerjaan sebagai asisten virtual. |
Kedua, Sifat dan Sikap Pribadin (Personal Traits and Attitudes)
Keterampilan pribadi merupakan aspek keterampilan yang juga mencerminkan karakter individu. Mereka melibatkan pemahaman emosional dan mencerminkan perilaku seseorang dalam berbagai konteks.
Keterampilan yang berharga, baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan pribadi, dapat diperoleh melalui dua faktor utama: pertama, melalui faktor alamiah atau bawaan (dalam hal ini, kemampuan yang Anda miliki sejak lahir); dan kedua, melalui pengasuhan atau proses pembelajaran yang melibatkan pengalaman dan penyesuaian (Anda memperoleh keterampilan ini melalui praktik dan kesalahan).
Contoh sifat dan sikap pribadi meliputi:
Personal Trait / Attitude | Deskripsi |
Kemandirian (Independence) | Seorang yang mandiri mampu menyelesaikan tugasnya sendiri dengan melakukan riset dan hanya meminta bantuan setelah mereka selesai melakukan riset pribadi mereka. |
Integritas (Integrity) | Seorang yang memiliki integritas melakukan tindakan yang sesuai dengan standar moral yang berlaku. |
Kesabaran (Patience) | Kesabaran merupakan suatu keterampilan yang sangat diperlukan dalam berbagai profesi, terutama bagi mereka yang berperan sebagai mentor, pelatih, maupun pemimpin. |
Empati (Compassion) | Seseorang yang memiliki empati cenderung memilih tempat kerja yang memenuhi kriteria menarik. |
Asertif (Assertiveness) | Seseorang yang bersikap asertif mampu memastikan bahwa mereka tidak dieksploitasi di lingkungan kerja. |
Ketangguhan (Resilience) | Terkadang tugas bisa jadi rumit, namun individu yang kuat mampu mengatasi tantangan tersebut. |
Ketiga, Keterampilan Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Skills)
Keterampilan berbasis pengetahuan adalah kemampuan yang Anda kembangkan untuk pekerjaan spesifik Anda. Mereka menunjukkan seberapa baik Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berbeda dalam pekerjaan Anda.
Keterampilan ini dapat diperoleh melalui pengalaman kerja atau pendidikan formal/informal. Seringkali, seseorang menghadiri universitas atau mengikuti magang untuk memperoleh keterampilan tersebut.
Contoh keterampilan berbasis pengetahuan meliputi:
Knowledge–Based Skill | Deskripsi |
Pemrograman Komputer (Computer Programming) | Anda memerlukan pelatihan dalam teknik penulisan kode sebagai persyaratan untuk menjadi seorang programmer komputer. |
Penulisan Salinan (Copywriting) | Seorang jurnalis memiliki kemampuan untuk menulis ulang secara efektif sehingga dapat memikat pembaca dan membuat mereka terus membaca. |
Kanulasi (Cannulating) | Perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menempatkan jarum kecil ke dalam pembuluh darah untuk tujuan medis. Sebagian besar orang yang bukan perawat tidak memahami prosedur ini. |
Optimasi Mesin Pencari (Search Engine Optimization) | Seorang ahli SEO memahami teknik untuk memastikan bahwa artikel dapat mencapai peringkat yang tinggi dalam hasil pencarian Google. |
Mengemudi (Driving) | Banyak orang mempelajari cara mengemudi, tetapi pengemudi truk memerlukan tingkat keterampilan yang lebih tinggi untuk menyelesaikan tugas mereka. Keterampilan ini adalah yang membuat mereka dapat diterima bekerja. |
Taksonomi Soft Skill dan Hard Skill
Taksonomi untuk soft skill dan hard skill memiliki pendekatan yang berbeda dari taksonomi sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus mengabaikannya dan memulai proses klasifikasi dari awal.
Saya menganggap bahwa dikotomi antara keterampilan “hard” dan “soft” seringkali tidak memadai karena banyak keterampilan yang sebenarnya mencakup kedua aspek tersebut. Menurut pandangan saya, keterampilan-keterampilan yang menempati posisi di antara kedua kategori tersebut dapat dikelompokkan secara umum sebagai bagian dari keterampilan yang dapat ditransfer, sebagaimana yang dijelaskan dalam taksonomi tiga keterampilan.
Kempat, Soft Skills
Soft skill merupakan keterampilan yang bersifat subjektif yang tidak dapat diukur secara langsung, diajarkan secara formal, atau menjadi syarat mutlak untuk suatu pekerjaan tertentu. Jika suatu keterampilan tidak dapat diukur melalui indikator kinerja utama, kemungkinan besar keterampilan tersebut termasuk dalam kategori soft skill.
Kategori ini sering kali memiliki kesamaan dengan kategori “personal skills” dan “transferable skills” dalam taksonomi 3 keterampilan.
Soft Skill | Deskripsi |
Kesabaran (Patience) | Kesabaran adalah kompetensi soft skill karena tidak dapat diukur secara langsung, namun masih merupakan kemampuan yang krusial dalam menyelesaikan berbagai tugas. |
Komunikasi (Communication) | Meskipun tidak dapat diukur secara langsung, keterampilan komunikasi tetap merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai jenis pekerjaan. |
Empati (Empathy) | Individu yang memperlihatkan empati cenderung lebih mahir dalam interaksi sosial, yang mana sangat bermanfaat dalam beragam bidang pekerjaan seperti pendidikan dan pemasaran. |
Kompetensi Budaya (Cultural Competence) | Seseorang yang mempunyai kemampuan budaya dapat berkomunikasi, mengikutsertakan, dan menyesuaikan diri dengan individu dari beragam latar belakang budaya. |
Multitugas (Multitasking) | Seseorang yang mampu menyelesaikan banyak tugas akan sukses di berbagai jenis lingkungan kerja yang padat dan memerlukan banyak perhatian. |
Penetapan Tujuan (Goal Setting) | Apabila Anda mampu menetapkan tujuan pribadi, maka Anda memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam menyelesaikan segala tugas yang telah Anda tetapkan sendiri. |
Kelima, Hard Skills
Hard skill merupakan keterampilan yang dapat diukur secara objektif dan penting untuk pekerjaan tertentu. Biasanya, keterampilan ini diajarkan di sekolah perdagangan atau di tempat kerja, dan kemampuannya dapat dengan jelas diukur, artinya Anda dapat dengan jelas mengetahui apakah Anda memiliki keterampilan tersebut atau tidak.
Hard Skill biasanya termasuk dalam kategori keterampilan yang berlandaskan pengetahuan di atas (meskipun tidak selalu secara sempurna).
Hard Skill | Deskripsi |
Berbicara bahasa kedua (Speaking a second language) | Untuk suatu pekerjaan, kemampuan berbicara bahasa kedua dengan baik merupakan hal yang krusial. Dalam situasi yang menekan, apakah Anda dapat melakukan percakapan dalam bahasa Prancis? Ini juga dapat dianggap sebagai ‘keterampilan yang dapat ditransfer’ dalam taksonomi 3 keterampilan. |
Menulis Program Komputer (Writing computer programs) | Untuk membuat program komputer, diperlukan pemahaman terhadap bahasa pemrograman yang digunakan. |
Membangun Sikuit Listrik (Building an electric circuit) | Para ahli listrik memiliki pengetahuan tentang cara membangun sirkuit listrik yang aman. Kita yang bukan ahli listrik tidak memiliki pengetahuan yang sama, sehingga tidak dapat meniru atau menantang kemampuan mereka. |
Memasak Makanan (Cooking a meal) | Apakah Anda dapat memasak makanan jika semua bahan telah disusun di depan Anda? Seorang koki mungkin mampu memasak makanan jika bahan-bahannya tersedia di depan mereka, karena mereka memiliki keterampilan memasak yang baik. |
Pengetikan Sentuh (Touch typing) | Kemampuan mengetik Anda bisa diukur melalui tes yang menghitung berapa banyak kata yang dapat Anda ketik dalam satu menit. Tes semacam itu sering dibutuhkan dalam pekerjaan sebagai sekretaris atau juru tulis. |
Desain Animasi Komputer (Computer animated design) | Anda tidak dapat sekadar mengabaikannya. Apabila di awal pekerjaan diminta membuat animasi 3D kursi, penting untuk memahami langkah-langkah dan prosedur yang diperlukan untuk menyelesaikannya. |
Analisis Multivariat (Multivariate analysis) | Analisis kuantitatif ini bisa dilakukan atau tidak, tergantung dari seberapa banyak pelatihan yang sudah Anda dapatkan sebelumnya. |
Akhir Kalimat
Menurut pendapat saya secara pribadi, penggunaan taksonomi tiga keterampilan merupakan pendekatan terbaik untuk memahami berbagai jenis keterampilan.
Dengan membagi keterampilan ke dalam tiga kategori yang berbeda, kita dapat lebih baik menjelajahi area yang tidak jelas antara kategori-kategori keterampilan yang lembut dan yang keras dalam taksonomi soft skill dan hard skill.
Taksonomi keterampilan ini bermanfaat bagi guru, konselor, serta pelamar kerja dalam mengidentifikasi keterampilan yang penting untuk sukses dalam karier dan kehidupan pribadi.
Jenis Keterampilan Apa yang Anda Butuhkan di Tempat Kerja?
Walaupun kebanyakan orang mungkin mengira bahwa keterampilan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan teknis adalah yang terpenting di tempat kerja, namun orang-orang yang berhasil di tempat kerja juga memerlukan keterampilan lainnya. Saat seseorang mendapatkan promosi di tempat kerja, keterampilan personal dan kecerdasan emosional menjadi lebih penting.
Jenis Keterampilan Apa yang Anda Butuhkan Dalam Olahraga?
Olahraga memiliki manfaat dalam mengajarkan keterampilan pribadi dan keterampilan yang dapat dipindahkan. Saat Anda menghadapi keputusan wasit yang tidak disukai, ini membantu Anda membangun kerendahan hati. Kolaborasi dengan rekan satu tim untuk mencetak gol meningkatkan keterampilan komunikasi Anda. Selain itu, menerima kekalahan dengan sportivitas dan berjabat tangan dengan lawan membantu Anda memahami konsep kasih karunia.
Jenis Keterampilan Apa yang Anda Butuhkan Sebagai Siswa?
Di sekolah, siswa mengembangkan tiga jenis keterampilan yang terbagi dalam taksonomi 3 keterampilan. Meskipun kurikulum biasanya menekankan keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan, siswa juga memperoleh keterampilan lainnya dalam kegiatan sehari-hari.
Contohnya, ketika siswa berada dalam tim atau kelompok, mereka berusaha untuk meningkatkan kemampuan yang dapat diterapkan di berbagai situasi, seperti berkomunikasi, bernegosiasi, dan membagi tugas.
Leave a Reply